Mengusir Kerinduan

Mengusir Kerinduan
(safa riyah)


Dikala senja aku termangu menatap langit yang begitu jingga...
kisah kita bagaikan peran yang disutradarai oleh kenangan
yang diperankan oleh segala angan yang berhias menjadi kesunyian...
ada seribu dugaan yang belum terjawab, mengapa aku selalu bimbang menentukan arah jalan hatiku...
kau tak akan mengerti bagaimana aku berusaha mengusir kesepian dihatiku
dan kau ngak akan mengerti atas segala luka yang telah lama kusimpan rapi di lubuk hatiku...
kini aku hanya bisa melihatmu diantara bintang yang gemerlap di malam hari...
aku masih teringat wajahmu di dalam terang saat aku tidur dan bermimpi...
kehilangan mu adalah luka yang belum tuntas aku sembuhkan...
kau memilih bungkam, sikapmu sedingin pagi yang menghentikan kehangatan...
kini aku telah siuman dari lamunan panjang, dan tanpa ku sadari
aku terlalu mendewakanmu dihatiku, sehingga aku tidak menyadarinya hatiku telah lama kau goreskan ...
dan aku menyadari ini salahku yang masih percaya bahwa akan ada jiwa yang mampu
mencintaiku lebih dari aku mencintai diriku sendiri...
dan akhirnya semua kisah yang awalnya semesta rencanakan pada satu garis yang saling bersinggungan
 kini telah pulang pada jalan kebahagiaan masing-masing...
kita bagaikan dua makhluk asing yang tak saling bertegur sapa...
mengapa semua kisah manis diawal kini menjelma dalam pahit yang mematikan rasa? 
jika sejak awal hanya mimpi yang membuat aku bahagia kenapa aku tidak hidup saja dialam mimpi,
apakah sesimple itu sebuah perasaan? datang dan pergi lalu melupakan...
namun pada akhirnya aku tetaplah sebuah persinggahan, tapi tak apa, sebab perihal dalam membahagiakan orang lain 
dan menyakiti diri sendiri, masih aku ahlinya...


Pengangum senja







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membunuh Kenangan

Perihal Sepi Dan Kerinduan

Segenggam Luka dan Kerinduan